Add This...^^d!!

RSS

Senin, November 22, 2010

Allah adalah Tuhan saya

Tulisan saya mencermikankan karakter diri saya?

Karakter seperti apa yang diketahui orang-orang terhadap diri saya?

Ya Allah...benarkah pujian-pujian mereka?

Saya hanyalah pembohong besar!


Pemimpi yang berharap mimpinya dianggap hebat oleh orang lain!!

Atau ketakutan saya ini yang merupakan kebenaran sesungguhnya?


Ya Allah, ampuni saya, saya sungguh takut terlena dengan semua pujian-pujian ini...)’:

Ampuni saya ya Allah...

Apakah saya harus berhenti menulis kalau semua tulisan ini justru menghantarkan saya ke depan jurang kesombongan? menghantarkan saya dengan sukses untuk semakin menjauhkan diri ini dari cahaya cintaMU???


Ya Allah, saya sungguh ingin meninggal dalam keadaan mengingatMu, namun tentu saja saya tak tahu dan tak akan pernah tahu kapan waktunya engkau akan menjemput saya, lantas apa yang harus saya lakukan??

Dalam salah satu tulisan saya ya Allah...saya sendiri sadar dengan mengutarakan bahwa itu berarti bahwa saya tidak boleh lengah sedikitpun! Ya, sedikitpun saya tidak boleh lengah!!

Karena jemputan mautMu bisa datang kapan saja

Tapi ya Allah...sungguh saya sedang berada dalam titik terendah seorang hamba, titik terendah di mana tepat luar biasa posisi saya sekarang menggambarkan kemampuan diri yang menangis karena ketidakmampuan untuk menangis, benarkah tangisan saya ini adalah tangisan ketidakmampuan saya untuk menangisi diri yang lalai?

Ingin rasanya saya membela diri dan mengatakan tidak!
Bukan, ini memang tangisan penyesalan tulusmu, nestri! Tapi saya rasa hati saya saat ini begitu keruhnya hingga tak mudah lagi bagi saya untuk mempercayai diri saya sendiri..):

Ya Allah, jauhkanlah saya dari segala apa yang bisa membuat saya menjauhkan diri saya sendiri darimu ya Rabb..):

Saya mohon ya Allah...

Saya mohon ya Allah..

Saya sungguh ingin memiliki ketakutan hanya padaMu, dengan mewujudkannya dalam bentuk kehati-hatian diri dalam menjalankan hidup dan mewaspadai hidup itu sendiri untuk tidak mendekati hal-hal yang membangkitkan murkaMu. Namun kenapa terkadang untuk memohon hal ini saja saya merasa tidak pantas?? Saya merasa saya adalah serendah-rendahnya hamba dihadapanMu ya Allah, setidak berartinya makhluk di hadapanMu

Padahal tentu saja bukan itu yang terjadi, dalam janjiMu bahkan Engkau lebih dekat dari urat nadi saya sendiri, bukan begitu duhai kekasih? Dan bukankah tidak mungkin Engkau berada sedekat itu pada ia yang tidak berharga bagiMu?

Namun sungguh hati ini begitu picik mengharapkan cintaMu tanpa memberikan banyak cinta saya untukMu, ya Allah...seandainya penghalang cinta saya ini padaMu adalah karena sedikitnya kecintaan dan rasa cinta yang saya miliki terhadap apapun yang ada, kumohon bantulah saya ya Allah, bantulah saya untuk dapat jadi lebih peka terhadap apapun di dunia ini, karena sungguh siapa saya? Siapa saya tanpa pertolongan dan rahmat dariMu ya Allah?

Sungguh saya bukan siapa-siapa, sungguh saya tidak berharga sampai saya memberi harga pada diri saya sendiri..)’:

Karenanya ya Allah, saya yakin saya berharga, dan saya harus menjaga harga ini! Saya tidak ingin lengah lagi, kapanpun, mulai saat ini, saya sungguh tidak ingin lengah dan terjerumus lagi dalam jurang kelalaian, sehingga apapun itu yang akan saya sebarkan, apakah itu untuk para adik, orangtua para adik, dan siapapun itu, bukanlah suatu kebohongan, dan bukan pula khayalan semu buah dari imajinasi penciptaan karakter seorang nestri yang mereka inginkan


Karena saya berhak utuk lebih mengenal diri saya sendiri! Saya berhak untuk menjadi diri saya sendiri!!

ya Allah, ijinkanlah saya menjadi orang beriman yang dalam setiap tatapanku adalah pandanganMu, yang dalam setiap hembusan nafasku adalah deru cinta padaMu, sang pemilik cinta sejati..

ya Allah, saya ingin membangun cinta karenaMu, dan hanya karenaMu. Maka ridhoilah usaha saya untuk menjaga diri ini dari siapapun yang belum halal bagi saya, menjaga hati ini dari keakraban yang berlebih dari mereka yang belum tentu adalah imam bagi saya dan buah hati saya. Menjaga ucapan agar tidaklah berlebihan dan membuat orang lain mengelu-elukan saya, karena saya sama sekali tidak ingin terjebak dalam perangkap kesombongan! Menjadi seseorang yang jujur, dengan menjadikan orang lain hanya sebagai sosok pembelajaran, dan bukan sebagai kerangka pembentukan pribadi diri.

Karena saya adalah saya, dan cukuplah Engkau Ya Rabb sebagai sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik tempat bertanya..(:

ya Allah, saya sungguh ingin mengatakan bahwa saya mencintaiMu, saya tau bahwa Engkau bahkan tak perlu kata-kata romantis dari saya untuk membuktikan cinta saya padaMu, tapi saya ingin sekali mengatakan dan berteriak bahwa saya memiliki Engkau, Engkau yang begitu luar biasanya sehingga saya tak lagi memerlukan tempat lain untuk bersandar

Dan meski terasa konyol, tapi layaknya kalimat cinta yang kerap saya ungkapkan seperti “saya mencintaimu karena Allah”, rasanya ingin juga saya ungkapkan padaMu ya Rabb


Tapi bagaimana? Saya benar-benar merasa konyol saat ini, bukankah aneh bagi saya untuk mengatakan “Allah, saya mencintaiMu karenaMu”..:D

Wah, saya benar-benar makin merasa konyol karenanya


Tapi setelah berpikir ulang, agaknya tidak ada yang salah bukan duhai kekasih hati dengan kalimat saya tadi?

“Saya mencintaiMu karenaMu” berarti Saya mencintaiMu karena Engkau adalah Tuhan saya. Karena bukankah nikmat terbesar dalam hidup adalah Engkau, ya Allah, adalah Tuhan Kami..(‘:??

“Allah, saya sungguh mencintaiMu karenaMu...”

Bismillah, semoga saya berhasil menjemput syurgaMu, dan setiap detik yang akan datang hingga mautMu menjemputku adalah tiap detik di mana akan semakin bertambah kecintaanMu padaku, karena meski Engkau Maha Adil, saya adalah pencemburu yang handal, hingga rasanya saya tidak rela kalau saya tidak dicintai olehMu..^^V


ya..meskipun Engkau tentu saja lebih cemburu ketika hambaMu mendekatkan diri pada hal lain dengan kedekatan yang lebih besar daripada kedekatannya padaMu

Jadi...karena saya sangat ingin dicintai olehMu, saya akan berusaha semaksimal mungkin agar tiap denyutan jantung yang masih akan berdetak akan semakin menambah rasa cinta saya pula padaMu, kan tidak adil kalau saya hanya ingin menerima tanpa memberi apapun. Rasanya saya malu karena Engkau telah banyak memberi saya nikmat dan karuniaMu sedangkan saya bahkan belum memberi apa-apa yang berarti untukMu, meski tentu saja di lain sisi Engkau tidak membutuhkan apapun dari saya..:D

Ahh...ingin sekali rasanya saya berteriak,


“Allah, saya sungguh mencintaiMu karenaMu...”

Dan sekali lagi, saya benar-benar bersyukur karena Engkau Allah, adalah Tuhan saya..(:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar