Add This...^^d!!

RSS

Sabtu, Maret 16, 2013

Al bashirah, memandang dengan hati. Catatan kajian

"Al bashirah: memandang dengan hati"

Masjid Baitul Ihsan, Bank Indonesia, Jakarta
16 Maret 2013
ustadz bachtiar nasir


-pembukaan-
qs. az zumar 22

beruntunglah kita yang tidak melihat segala sesuatu hanya dengan pandangan mata (fisik) tapi juga dengan pandangan hati

qs. yusuf 108-111

salah satu gelar dajjal adalah al masih, kenapa? karena dajjal terhapus mata kanan nya, padahal mata kanan adalah simbol kebenaran, mata yang melihat yang baik, mata keimanan.
------------------------------------------------

al bashira, adalah melihat dengan hati, merupakan tahapan awal menurut ibnu qayyim bagi mereka yang sudah paham iyyaakana'budu wa iyyaa kanasta'iim (hanya kepadaMu kami menyembah, dan hanya kepadaMu kami memohon pertolongan), untuk menuju pemaknaan dari kalimat itu

Pada kenyataannya, melihat, bukan hanya karena mata, tapi juga dipengaruhi dengan keberadaan cahaya. Studi kasus: sesuatu yang haram tetap disentuh dan dilakukan padahal mata berfungsi baik dan cahaya pun ada, kenapa? --> Karena cahaya dalam hatinya redup

al bashira, adalah cahaya di dalam hati untuk melihat janji dan ancaman, syurga dan neraka, serta meyakini apa yang telah dijanjikan Allah terhadap para wali dan musuhnya. Orang yang berada di persinggahan bashirah akan selamat dari kebingungan


-Melihat dengan hati-

Di dalam bashira ada kekuatan penglihatan, kecerdasan, pengetahuan, dan pengalaman.

Orang2 yang melihat berdasarkan bashira akan berpegang pada aqidah dan berhujjah

Ia akan jadi orang benar dan jujur

Ketika mata didukung dengan bashirah, ia akan menjangkau tangan yang tidak pendek dalam bentuk usaha dan upaya


-Melihat, memandang, meyakini. Apa bedanya?-

Contoh, selalu ribut menjelang ramadhan dalam menentukan awal ramadhan menggunakan cara melihat hilal (awal bulan), karena ada yang bilang melihat itu dengan mata, sedangkan muhammadiyah melihat tidak hanya dengan mata tapi juga dengan tekhnologi, dengan mata pikiran (itulah yang disebut dengan memandang), karena di atas 2 derajat bulan itu sudah di atas ufuk walaupun tidak terlihat oleh mata telanjang


Mata biologis atau mata fisik seringkali membutakan mata hati, contoh: ibu2 yang belanja ke mall, sebenarnya mereka tidak butuh, tapi dengan 'melihat', semua jadi terasa penting untuk dibeli

Jangan tergoda dengan hal2 yang kilat, yang boleh langsung ditaati ketika didengar itu hanya Allah dan rasulNya, bukan manusia!

Melihat dengan hati adalah melihat dengan kekuatan pemahaman, kecerdasan, dan analisis ilmiah yang valid, menggunakan pengalaman empiris yang sudah terbukti

Bashira = cahaya, cahaya di dalam hati


-Melihat janji dan ancaman-

Kasus: Ketika kita dihadapkan dengan 2 hal: pertama adalah hal yang masuk akal, kedua adalah hal yang dijanjikan Allah tapi nampak tidak masuk akal. Yang mana yang biasa dipilih orang? Dan yang mana yang akan kita ambil sebagai pilihan?

Berpeganglah pada apa yang dijanjikan pada Allah, karena ketika apa yang menurut kita tidak masuk akal...sebenarnya otak kita yang belum sampai! (ingat "sami'na wa atho'na", kami dengar maka kami taat!)

Biasanya orang merubah dari luar, dari performance. Padahal dari sudut pandang bashirah, seharusnya dari sisi dalam dulu yang diperhatikan.

tanya: bagaimana caranya?

jawab: BEST OF THE BEST IKHTIAR adalah...Tanyakan dalam diri:
Satu: bagaimana hubungan kita dengan Tuhan?
Dua: bagaimana sholat kita?

Cukup 2 itu, itulah sebenar2 penghantar perubahan
(bahasa aku mah...perbaiki dulu sinyal dengan langit, karena dengannya maka sinyal ke seluruh penjuru bumi sama sekali bukan masalah )

Harusnya kita bersyukur tiada tara ketika kita mendapatkan kesempatan untuk mendekatkan diri pada Allah, bukan pada uang yang kita dapatkan, sebesar apapun jumlahnya yang kita terima. Kenyataannya?


Perhatikan lagi kehalalan uang kita: Mukena yang dipakai sholat, peci, sejadah, halal kah?

Perhatikan lagi bacaan sholat kita: Ketika kita berkata "inna sholati wanusuki wamahyahya wamamati lillahirobbil'alamin, sesungguhnya sholatku, hidupku, matiku hanyalah untuk Allah" dalam bacaan sholat, kita beneran bermaksud begitu atau hanya sekedar dibaca saja tanpa sadar arti dari yang kita baca?
------------------------------------------------

-Rahasia jantung/qolbu, berdasarkan lebih dari 70 referensi ilmiah-

Jantung, dianggap tak lebih dari hanya alat pompa, tapi mulai abad 21 ada fenomena aneh dari proses pencangkokan jantung, ternyata jantung mempengaruhi psikologi pasien yang jantungnya dicangkok. Terjadi perubahan pada apa yang ia cintai dan benci, bahkan hingga perubahan pada keimanan.

Jantung menemani otak, usia 21 hari dalam masa embrio sudah mulai bekerja. Saat usia beranjak dewasa, 70ribu liter darah setiap hari dipompa ke seluruh tubuh, bayangkan energinya!

Jantung dapat mengingat, merasa, dan mengirim perintah ke seluruh organ tubuh. Berisi jaringan neuron yang rumit, mengeluarkan hormon yang mengendalikan tubuh. Dapat mengendalikan emosi dalam setiap detakannya dengan mengirim sinyal ke otak. 

Jantung mengontrol seluruh badan tidak hanya otak

Prof Gary Schwartz, dokter jiwa di arizona melakukan penelitian kepada 300 orang pasien yang melakukan cangkok jantung, dan terdapat perubahan2 pada psikologi pasien sebelum dan sesudah menerima cangkok jantung

Jantung memiliki fungsi memahami, sebagaimana dipastikan dalam Al qur'an, "mereka punya qolbu (jantung), tapi tidak digunakan untuk memahami" --> al araf (7: 179)

Fungsi al bashirah
- melihat apa yang terjadi pada akhirat
- menyaksikan betapa hina dan rendahnya dunia (sebagaimana sabda rasulullah, dunia bahkan lebih hina dari bangkai kambing! jadi tiada guna berpegang teguh pada dunia)
- memastikan bahwa akhirat jauh lebih baik dan lebih memuaskan serta kekal abadi

Proses al bashirah
cahaya yang disusupkan ke dalam hati, dengannya kebenaran risalah para Nabi & Rasul begitu terang

Tingkatan al bashirah
1. Asma wa sifat (asmaul husna)
2. Perintah dan larangan
3. Janji dan ancaman 

Tanda terpenuhinya tingkatan dari al bashira:
1. Mengenal sifat2 Allah

2. Membebaskan hati dari penentangan! Akibat melakukan ta'wil, taqlid atau 
mengikuti hawa nafsu, sehingga hati bersih dari syubhat yang bertentangan dengan perintah dan larangan Allah

3. Mempersaksikan pengendalian Allah terhadap apapun yang dilakukan setiap manusia, bahwa segala sesuatu yang terjadi baik di dunia maupun di akhirat, dibawah kendali Allah
--> Meragukan janji Allah, berarti meragukan keberadaan Allah

Output /hasil akhir dari kemampuan melihat dengan hati (al bashira):
- bangkitkan diri, bebaskan diri dari keragu2an
- singkirkan rintangan, hadapi tantangan
- cari ilmu pengetahuan dan dengarkan nasihat orang bijak

Pasca al bashira:
bulatkan tekad dan kuatkan tawakkal (ali imran 159)




Sekian, semoga bermanfaat ♡


[+/-] Selengkapnya...