Add This...^^d!!

RSS

Sabtu, Maret 06, 2010

Assalamu’alaykum pak siput...(:

Sore kemarin perasaan saya sesungguhnya biasa saja, sedikit melankolis bahkan, namun tiba-tiba saya teringat bahwa saya belum mengucap nama Allah dalam perjalanan pulang menuju kosan.

Bismillah, dengan menyebut namaMu ya Allah…


Lalu saya berpikir sendiri, saya telah menyebut nama Allah dalam perjalanan ini, maka saya lihat kedua kaki di ba sesaat, kaki ini berjalan dengan namaMu ya Rabb…Mau saya bawa ke mana kaki yang dipersembahkan atas namaNya ini? Ke kosan?

Ya. Ke kosan, namun karena Allah..


Segala sesuatu yang saya lewati entah mengapa jadi terasa saaaangaaat indahh. Hati pun terasa jadih lebih cerah, senandung ringan terlontar dari bibir, rintik hujan pun membalut mesra dedaunan hijau di lingkungan Unpad, dan, ah, apa itu?

Pak siput! Ada siput besar di antara tangga yang terlihat saat ingin melewati Fisip menuju Sastra (Karena memang itulah rute saya sebelum pulang ke kosan...:D). Siput itu pada awalnya membuat saya merasa agak ingin menjaga jarak.

Tapi hei! Atas dasar apa saya menjauhinya? Lihatlah gerakannya yang sangat perlahan namun pasti itu. Bukankah dalam keperlahanannya itu dia pun berjalan dengan nama Allah? Bukankah alam dan malaikat senantiasa selalu berzikir menyebut asma Allah? Bukankah itu tadi hal yang juga ingin saya coba lakukan?

“Assalamu’alaykum pak siput…(:!!”, ujar saya sambil melewatinya, senang, karena merasa ada teman seperjuangan (hihi, siput adalah teman saya^^!!)

Senyum. Itulah hal yang kulakukan ketika saya melihat dua anak kecil muslim yang mengenakan pakaian koko, sepertinya mereka baru selesai mengaji. Bukankah mereka pun berusaha menyebut nama Allah?

“Haloooooooooooo, assalamu’alaykumm…”

Yang satu tersenyum malu-malu, yang satunya sudah berlalu lebih dahulu, namun setelah anak-anak itu melewatiku, terdengar bisik-bisik lucu di antara mereka,


“Siapa itu?”

“Gak tau”

“Tanya dongg..”

“Gak tauuuu, gak kenal”

“Yeee…makannya tanya dongg..”

Hihi, dasar bocahh, apa tadi pak siput juga berpikir seperti itu yaaaa…d;??


Ah, tampaknya tidak, manusia—bahkan anak kecil sekalipun—memang terkadang berpikir terlalu rumit, kenapa kita harus mengenal seseorang terlebih dahulu kalau kita ingin mengucap salam kepadanya??


Padahal, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Anas Radhiallahu Anhu, "Tidak beriman salah seorang di antaramu sehingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri."

Kalau tidak salah ada juga sabda beliau—gak tau diriwayatkan oleh siapa—yang kurang lebih begini: “Tidak beriman seseorang diantaramu hingga ia mencintai saudaranya melebihi dirinya sendiri. Dan maukah kalian kuberitahu bagaimana cara agar dapat saling mencintai diantara kalian? Tebarkanlah salam”


Salam. Kasih. Cinta. Iman. Mereka adalah suatu kesatuan yang saling memunculkan satu sama lain, sebagaimana ucapan seseorang:

“Jika iman adalah salju maka cinta adalah dinginnya. Karena rasa pertama dari iman adalah cinta. Sehingga semakin beriman seseorang, semakin penuh kasih ia”

Karenanya saling mengasihilah karena Allah.

Kasihilah saudara kita sesama makhluk ciptaan Allah.

Tebarkanlah salam kepada siapapun, atau bahkan apapun, karena memberi salam kepada pak siput atau mungkin bu rumput adalah salam kepada alam, dan mencintai alam adalah mencintai sang pencipta alam…(:

[+/-] Selengkapnya...