2013 sudah
tiba, 2012 telah tergantikan, orang-orang biasanya akan ramai membicarakan
resolusi tahun baru, pembuatan target tahunan sekaligus merombak ulang target
di tahun sebelumnya yang belum tercapai. Apa memang harus seperti itu?
Rencana, atau planning dalam beraktivitas sangat
penting maknanya. Ia adalah cara untuk mencapai tujuan hidup bagi seorang
muslim yaitu beribadah. Seorang muslim sejati akan bertindak didasarkan pada
kecintaannya pada Sang Pencipta agar apa yang ia lakukan mendapatkan ridhoNya,
agar apa yang ia lakukan bernilai ibadah.
Dan karena berakhirnya kontrak di dunia bagi tiap manusia adalah misteri, maka sebagai
seorang muslim sudah sepantasnya kita menenggelamkan diri dalam ibadah di tiap
detik yang tersisa. Dan merencanakan akan dihabiskan dengan cara apa sisa waktu
yang ada itu adalah sebuah kecerdasan spiritual tersendiri dalam mencari
ridhoNya.
Merencanakan sering dikaitkan dengan membuat
target. Sebagaimana kata seorang bijak, “Hati-hatilah
dengan pandangan orang beriman. Karena ada pandangan Allah dalam tiap
tatapannya.”
Lantas, seperti apa pandangan orang beriman itu? “Pandangan orang beriman adalah pandangan
yang jauh ke depan.".
Karena itulah, seorang muslim yang cerdas adalah
muslim yang selalu berpandangan jauh ke depan, yang merencanakan masa depannya
dengan perencanaan terbaik.
Manusia
tempatnya lupa, sehingga rencana atau target hidup yang dituliskan dalam
lembaran kertas akan sangat bermanfaat untuk mengingatkan diri agar dapat tetap
bertindak dalam koridor ibadah, dalam naungan islam. Jadi sebenarnya membuat
target pun tak bisa sembarangan, seandainya apa yang ingin dicapai itu karena
Allah dan memiliki nilai kebermanfaatan, maka tuliskan. Seandainya tidak,
jangan.
“Karena
Allah” dan “memiliki nilai kebermanfaatan” memiliki keterkaitan yang sangat
erat satu sama lainnya. Karena kebermanfaatan sesungguhnya adalah
kebermanfaatan yang dilakukan karena Allah, dan sesuatu yang bermanfaat akan
bertahan sebagai amalan yang kekal nilainya. Sebagaimana yang terdapat dalam
firman Allah dalam surat Ar Rad ayat 17, Adapun
buih, akan hilang sebagai sesuatu yang tidak ada gunanya, tetapi yang bermanfaat
bagi manusia, akan tetap di bumi.
Mencapai target karena Allah, caranya?
1. Buat
terlebih dahulu targetnya, tuliskan dalam bentuk nomor-nomor atau poin-poin.
2. Tuliskan
target yang ingin dicapai yang pencapaiannya tidak akan menjauhkan diri dari
Allah tapi justru mendekatkan diri padaNya. (Misalnya, ketika muncul ide untuk
menargetkan memiliki toko pribadi, jangan lupa targetkan pula pengalokasian
dana CSR dari toko tersebut,
dialokasikan ke anak-anak yatim misalnya.)
3. Rincikan
targetnya, kalau perlu tidak hanya target tahunan tapi juga target bulanan,
mingguan, atau bahkan harian.
4. Tuliskan
target atau rencana dengan serinci mungkin, kalau perlu tuliskan tempat dan
tanggal ingin dicapainya target.
5. Tuliskan
target atau rencana terkecil sekalipun, bahkan sekedar rencana untuk membalas
sms atau email dari teman (terutama untuk target harian)
6. Tempelkan
target tahunan di dinding kamar yang sering dilihat mata, di atas meja belajar
atau meja kerja misalnya.
7. Buat
kopian target tahunan di buku kecil yang bisa dibawa kemana-mana, tuliskan juga
target bulanan, mingguan, dan harian di buku tersebut.
8. Luangkan
waktu setiap harinya (lebih baik di sepertiga malam terakhir) untuk
memuhasabahi diri sekaligus membaca kembali setiap target yang dibuat.
9. Evaluasi
target. Seandainya target yang ingin dilakukan tidak terpenuhi, lakukan
evaluasi untuk mengetahui apa yang salah. Seandainya masih mungkin dilakukan,
tuliskan ulang target yang sama dengan waktu pencapaian yang diundur.
Seandainya terjadi perubahan kecenderungan minat atau peluang, hapus target
yang lama dan buat target yang baru.
10. Selalu
berprasangka baik pada Allah. Lakukan yang terbaik untuk dapat mencapai target,
namun tetap mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk, yaitu tidak
tercapainya target yang telah direncanakan.
Karena ridho Allah dalam tiap tindakan yang kita
jalani sangat penting, maka melibatkan Allah harus selalu dilakukan agar kita
bisa mendapatkan keberkahan untuk target yang kita rencanakan serta untuk
pencapaiannya kelak. Dan satu hal yang paling penting untuk mengawali itu
semua, sertakan nama Allah dalam tiap prosesnya! Bismillahirrahmanirrahiim.