Add This...^^d!!

RSS

Senin, September 19, 2011

Adik kecil, siapa namamu?

Adik kecil, siapa namamu? Bukan merahnya darah yang mengalir dari luka karena pecahan beling yang menancap di kakimu yang mengejutkanku, tapi betapa cerianya dirimu menyikapinya: tak ada tangis, tak hilang senyum

Adik kecil, siapa namamu? Belah sumbing di bibirmu tak sedikitpun menghalangimu untuk tersenyum lebar seiring ketertarikanmu dengan warna-warni dunia, menularkan kebersihan hati dalam relungku

Adik kecil, siapa namamu? Perlakuan lingkungan padamu yang mengeraskan sikapmu tak kunjung mengeraskan jiwamu yang haus kasih sayang, berbekas dalam ingatanku kala kamu terdiam ketika kuusap kepalamu penuh kasih, sebuah bukti adanya benih kelembutan dalam hatimu

Adik kecil, siapa namamu? Dihina karena tak lancar membaca memang membuatmu mengeksprisakan pribadi dalam kenakalan diri, namun siapa sangka yang kamu butuhkan hanyalah sebuah penghargaan atas usahamu meski kecepatan logikamu tak sekilat sahabat lain dalam belajar

Adik kecil, siapa namamu? Kerasnya tangismu bukanlah karena besarnya sakit yang kau rasa kala terjatuh, namun karena besarnya takutmu karena amarah orangtuamu yang siap menyambut

Adik kecil, siapa namamu? Penyakit yang mengharuskan lehermu dilubangi dan suaramu tak bisa keluar memang membuat anak seusiamu panik dan marah, namun harapan akan kehidupan terpancar dalam tiap gerakmu, bahkan meninggalmu tak jadi pemutus harapan kehidupan yang dulu kau pancarkan padaku

Adik kecil, siapa namamu? Menjual makanan tak lantas menjadikanmu mau menerima uang pembeli yang dilebihkan untukmu, bukan datang untuk mengemis jawabmu, jawaban polos yang membuat hatiku bergetar

Adik kecil, siapa namamu? Menghentikan sepedaku dan berteriak menyambut kehadiranku seolah menjadi rutinitas kepulanganku, membuat diri tersadar betapa keramahan tak melulu hanya untuk pada orang yang kita kenal dengan baik, karena senyum adalah ibadah, senyum pada siapapun

Adik kecil, siapa namamu? Berada di dalam perut ibumu tak lantas membuatku asing denganmu, bahkan rinduku padamu melebihi rinduku pada ibumu, sedikit aneh memang, tak sabar rasanya ikut menggenggam tangan mungilmu

Adik kecil, siapa namamu? Entah apa yang terjadi dalam hidupmu hingga dengan mudahnya kau ucap ingin ikut bersamaku, namun hanya harap yang baru bisa kulakukan kini, berharap kelak hidup seperti apapun tak lantas membuatmu ingin melarikan diri

Adik kecil, siapa namamu? Benci kepada kedua orangtua dan adik-adikmu kau ucap dengan jelas dan wajah yang mengeras, tapi terbukti sudah bahwa semua itu hanya untuk menutupi inginmu untuk mempunyai keluarga dengan kehidupan normal layaknya cerita dan film

Adik kecil, siapa namamu? Geli hati ini mengingat dirimu yang sengaja memainkan bola untuk menarik perhatianku begitu kuucap bahwa permainan favoritku adalah bola sepak itu, betapa perhatian adalah sesuatu yang sangat kau inginkan tercurah padamu

Adik kecil, siapa namamu? Memonopoli keberadaanku dan menjadi anak baik di depanku tak lantas membuatmu merasa cukup, namun layaknya keberadaanku yang berharga bagimu, keberadaan adik-adik lain pun tak kalah berharganya mengisi ruang dalam tiap bilik hatiku

Adik kecil, siapa namamu? Lingkungan jalanan maupun kantor polisi memang sudah tak asing mewarnai hidupmu, namun bukanlah hal yang sulit menemukan adanya benih kebaikan dari kerasnya sikapmu

Adik kecil, siapa namamu? Wajah babak belur dan nyaris dibakar massa memang membuatmu makin mengeraskan diri seolah tak peduli apapun yang terjadi pada dirimu, meskipun hanya sekilas kumelihatmu, sedih rasanya begitu banyak reaksi menghakimi yang tertuju padamu

Adik kecil, siapa namamu? Kanker yang kau dera tak mematahkan semangatmu untuk dapat bergerak sebebas anak lain yang berlari tanpa batas, meski kekuatan fisikmu tak mampu menyaingi mereka, kekuatan pikiran yang kau cipta selalu kuharap mampu menjadi keunggulan pribadimu

Adik kecil, siapa namamu? Sebuah penghargaan singkat yang kuberikan segera kau balas dengan menghadiahiku kelapa yang kau panjat sendiri, meski tak yakin berasal dari kebunmu, tapi sebuah niat yang manis darimu mengalahkan manisnya kelapa yang kau genggam kuat dalam tangan mungilmu

Adik kecil, siapa namamu? Entah untuk apa fotoku, tapi menerimanya membuatmu merasa sangat bersenang hati bahkan memamerkannya pada teman-temanmu, membuatku merasa malu karenanya

Adik kecil, siapa namamu? Gelang kecil manis yang kau hadiahkan padaku menjelang kepergianku bahkan tak semanis kesanmu yang terpatri dalam hatiku, membuatku sedih teringat rinduku padamu

Adik kecil, siapa namamu? Pelajaran matematika yang membuatmu menangis karena besarnya kebencianmu menghadapinya ternyata hanyalah paradigma yang tertanam oleh lingkungan bahwa ia adalah pelajaran yang sulit, terbukti dari laporanmu bahwa ia segera menjadi nilai tertinggi dari pelajaran sekolahmu, hasil dari perubahan pola pikir yang kau izinkan aku menanamkannya padamu

Adik kecil, siapa namamu? Keakrabanku dengan teman-temanmu membuat dirimu yang pemalu hanya bisa mengintip dari jauh, mengagetkanmu manakala kukejar dirimu yang tertangkap mata olehku, yang lantas kau bayar dengan senyum manis ketika akhirnya kita bisa bermain bersama

Adik kecil, siapa namamu? Kepergian ibumu yang bekerja sebagai tenaga kerja di luar negeri dan keberadaan ayahmu yang keras dan sering merebutmu dari nenek yang kau cinta tak lantas membuatmu membenci dunia, bahkan ia kau ubah menjadi sebuah kecerdasan berpikir yang tersembunyi dalam pribadimu yang rendah hati

Adik kecil, siapa namamu?



Allah, tak penuh dalam yakinku bahwa ku kan mampu mengingat semua nama mereka dan nama adik-adik lain yang berharganya mereka bagiku bahkan takkan cukup tertuang dalam tulisan-tulisanku kini maupun nanti, namun kan selalu penuh dalam harapku agar mereka terus menjadi amunisi terbaikku untuk terus berjuang menggapai syurgaMu, untuk terus berjuang demi kebaikan kehidupan mereka di dunia, untuk terus berjuang untuk sebuah kebahagiaan sejati di akhiratMu kelak, dan untuk terus berjuang hingga kelak satu majelis syurgaMu kan menjadi tempat reuni terbaik untukku dan mereka.



Allah, sungguh aku mencintai mereka karenaMu ..(‘:

[+/-] Selengkapnya...