Add This...^^d!!

RSS

Kamis, Mei 12, 2011

mimpi yang anggun


“Bermimpilah setinggi langit, karena sekalipun jatuh, maka kau akan jatuh ke bintang”


Siapa tak bisa bermimpi? Kalau hanya sekedar bermimpi sih semua orang juga bisa, betul? Ya, semua orang bisa bermimpi, termasuk saya, anda, bahkan anak-anak jalanan di perempatan jalan

Apa yang membedakan?

Banyak, tentu saja. Saya adalah saya, anda adalah anda, dan mereka, anak-anak jalanan itu, adalah mereka. Kita semua tak berbeda saat lahir ke dunia, bersih, suci, dan polos. Lantas apa yang mewarnai kita hingga akhirnya bisa jadi seperti ini adanya? Menjadi kepribadian dengan satu penciptaan yang tak mungkin sama terpatri dalam setiap spesies diri?

Bukan rahasia bahwa faktor lingkungan berperan sangat besar di dalamnya, faktor lingkungan ini bersamaan dengan logika diri yang berkembang akan menjelma menjadi satu kesatuan yang saling mendukung bernama karakter diri. Pertanyaannya, lingkungan seperti apa? Logika diri berupa apa? Jawabannya: seperti apapun. Seperti apapun lingkungan dan logika diri yang muncul dapat mencetak karakter manusia, karakter yang berbeda

Lingkungan yang bermental lemah, dengan cepatnya akan menularkan paradigma berpikir yang sepola pada individu yang berada di sekitarnya. Misalnya, lingkungan dengan tingkat pendidikan yang rendah akan dengan mudah melemahkan mental, semangat, dan harapan akan masa depan yang lebih baik, bahkan seringkali keluar pendapat dan dogma-dogma dalam berbicara seperti “Untuk apa sekolah? Toh ujung-ujungnya kerja juga bantuin Bapak di pasar”, “Orang lain memang bisa, tapi bukan kamu!”, dan sebagainya

Seandainya pemikiran-pemikiran seperti itu tidak diimbangi dengan logika diri yang ada, bayangkan bagaimana jadinya anak-anak Indonesia tumbuh! Logika diri, layaknya Nabi Ibrahim ‘alaihi salam dengan kekuatan logikanya yang terus bertahan di tengah-tengah kejahiliahan kaumnya yang menyembah berhala buatan sendiri, logika dalam diri Ibrahim tak padam begitu saja, bahkan semakin menyala dengan kuatnya, “Tidak mungkin Tuhan yang menciptakan kita ada dalam tubuh patung yang kita ciptakan!”, sebuah logika cerdas dari diri yang beriman

Begitulah, lingkungan dan logika diri akan saling menguatkan dalam penciptaan karakter seseorang. Lalu apa kaitannya antara karakter diri yang tercipta dengan mimpi yang kita bicarakan tadi?

Kalau hanya sekedar bermimpi sih semua orang juga bisa. Tapi tidak semua orang berani bangun dari tidurnya untuk mewujudkan mimpinya dalam dunia nyata!

Butuh mental yang kuat untuk terus bertahan memperjuangkan mimpi, butuh semangat yang terus membara untuk menjelmakannya menjadi kenyataan. Pendidikan adalah salah satu penguatnya, karena dengannya kita akan terpapar dalam lingkungan yang terdidik, lingkungan yang tidak mudah menyerah, lingkungan yang tidak hanya bicara namun juga bertindak! Tidak hanya berani bermimpi namun juga berani bangun dari tidurnya untuk mewujudkan mimpinya dalam dunia nyata!

Perguruan tinggi idealnya adalah bagian dari perwujudan mimpi itu, dengan menciptakan pendidikan menyeluruh dalam segala aspek, mencetak kader-kader dengan akhlak yang bersinar, dengan mental yang tak kalah kuat dari baja, dengan sebuah pembiasaan terhadap perwujudan mimpi, dengan sebuah aksi nyata. Mahasiswa sebagai peserta didik yang menjadi objek dari sistem pendidikan yang diterapkan pun dapat menjadi generasi intelektual yang dapat terus melakukan pembaharuan, baik terkait akademisi bidangnya dalam bentuk penelitian-penelitian, maupun terkait hal-hal lain yang tetap merupakan perwujudan dari mimpi, karena mimpi tidak memiliki batas, bahkan batas imajinasi sekalipun

Karena semua yang ada, atau pernah ada, berawal dari mimpi, maka itulah peran mahasiswa: menjadikannya awal. Awal dari langkah-langkah besar di masa mendatang yang penuh dengan kisah-kisah menggelegar, kisah dari kesederhanaan akan keteguhan hati dan pemikiran untuk sebuah tindakan nyata dari mimpi yang terus berkembang. Itulah mimpi yang sesungguhnya, mimpi kaum intelektual, mimpi seorang pemberani, sebuah mimpi yang anggun


*agak galau karena sebentar lagi melepas status mahasiswi, sudah bermanfaatkah saya dalam dunia pendidikan yang telah membesarkan saya ini..)’:??

**yang bisa terus saya lakukan adalah terus bermimpi dan berbagi mimpi..;D





 "Follow your dream...
Take one step at a time and don't settle for less
Just continue to climb

Follow your dream...
If you stumble, don't stop and lose sigh of your goal
Press to the top

For only on top can we see the whole view
Can we see what we'eve done and what we can do
Can we then have the vision to seek something new

Press on

Follow your dream"

~Amada bradley~

[+/-] Selengkapnya...